Pengikut

Senin, 21 Februari 2011

Mesir yang Bergejolak

Pergolakan yang terja di dunia Arab belakngan ini, tentunya sedikit banyak akan berhasil menurunkan diktator Zine al-abidine Ben Ali, kini media di seluruh dunia gencar memberitakan mengenai demo besar – besaran yang melanda Negara Mesir. Demo yang intinya ingin menurunkan presidennya Hoesni Mubarak kejadian itu berlangsung hingga berhari – hari lamanya. Setelah memakan korban ratusan jiwa, akhirnya Hoesni Mubarak pun menuruti keinginan rakyat Mesir.

Mesir sendiri bagi Negara Indonesia sudah memiliki ikatan emosi yang kuat. Tak heran karena Mesir lah Negara pertama yang mengakui kedaulatan Negara Indonesia. Selain itu dalam Konferensi Asia Afrika ketika Indonesia menjadi tuan rumah, Mesir juga menjadi Negara pendukung yang cukup menonjol.

Maka tak heran setiap peristiwa yang terjadi di Negara tersebut seolah ikut dirasakan juga oleh rakyat Indonesia. Apalagi mahasiswa Indonesia banyak yang menempuh pendidikan di Negara tersebut sekitar 4000 orang. Tak terhitung lagi jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Negara piramida tersebut. Mesir memang menjadi salah satu Negara yang sangat menarik untuk dikunjungi oleh seluruh masyarakat dunia. Selain disanalah negeri para Firaun, di sana juga berada peninggalan budayanya yang masuk dalam 7 keajaiban dunia.

Boleh jadi Mesir merupakan Negara yang sangat dikenal di dunia internasional. Karena di sana juga terdapat Sungai Nil dan Terusan Suez yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Maka sekecil apapun yang terjadi di Mesir akan selalu menarik perhatian dunia. Baik dari sisi social ekonomi dan juga politiknya.

Menurut pendapat saya demonstrasi yang terjadi di Mesir, karena seorang pemimpin di Negara Mesir tidak dapat mensejahterkan rakyatnya, diktator dan otoriter. Kejadian seperti ini pernah dialami di Negara Indonesia pada tahun 1998 terjadi karena krisis moneter, sementara di Mesir karena kemiskinan. Hal yang paling utama juga disebabkan karena kepemimpinan yang diktator yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Memang seharusnya kalau menjadi seorang pemimpin yang rakyatnya masih tergolong memiliki perekonomian yang lemah, harus mau menyelami keinginan rakyatnya. Jangan membuat jurang yang dalam antara pemimpin dengan rakyatnya, seharusnya pemimpin mau mendengarkan isi hati rakyat karena biar bagaimanapun mereka(pemimpin) bisa seperti sekarang karena di pilih oleh rakyat. Demikian sekelumit komentar yang dapat saya berikan pergolakan yang terjadi di Mesir.




Sumber: UGNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar